Istilah Kesehatan
Mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani
yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe
yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau
kesehatan mental. Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan
dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri
terhadap lingkungan sosial).
Mental yaitu berhubungan dengan pikiran, akal, ingatan atau
proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal dan ingatan. Seperti mudah lupa,
malas berfikir, tidak mampu berkonsentrasi, picik, serakah, sok, tidak dapat mengambil
suatu keputusan yang baik dan benar, bahkan tidak mempunyai kemampuan untuk
membedakan yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil, antara halal dan
haram, yang bermanfaat dan yang mudharat.
Kondisi mental tersebut bisa digolongkan dalam dua bentuk
yaitu kondisi mental yang sehat dan kondisi mental yang tidak sehat. Kondisi
mental yang sehat akan melahirkan pribadi-pribadi yang normal. Pribadi yang
normal ialah bentuk tingkah laku individu yang tidak menyimpang dari tingkah
laku pada umumnya dimana seorang individu itu tinggal, dan pribadi yang normal
akan menunjukkan tingkah laku yang serasi dan tepat (adekuat) dan bisa diterima
oleh masyarakat secara umum, dimana sikap hidupnya sesuai dengan norma dan pola
hidup lingkungannya. Secara sederhana individu tersebut mampu beradaptasi
secara wajar.
Menurut UU pokok kesehatan, pengertian sehat
adalah keadaan yang meliputi sehat badan (jasmani), rohani (mental), dan
sosial, seta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat kita bahas tentang beberapa
dimensi sehat seperti berikut ini, antaranya :
Ø Dimensi
Emosi
yaitu dimensi yang meihat dari bagaimana
reaksi emosinya seperti menangis, sedih, bahagia, depresi,
optimis. Kesehatan
Emosional/Afektif dilihat dari kemampuan mengenal emosi dan mengekspresikan
emosi tersebut secara tepat.
Ø Dimensi Intelektual
yaitu dimensi yang
melihat bagaimana seseorang berfikir dilihat dari wawasannya, pemahamannya,
alasannya, logika dan pertimbangnnya. Pikiran sehat tercermin dari cara
berpikir atau jalan pikiran
Ø Dimensi
Sosial
yaitu
dimensi yang melihat dari tingkah laku manusia dalam kelompok sosial, keluarga
dan sesama lainnya serta penerimaan norma sosial dan pengendalian tingkah laku. Kesehatan
Sosial dapat dilihat dari kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan
dengan orang lain, perilaku kehidupan dalam masyarakat. Kesehatan sosial dapat
dilihat juga dari kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupan pribadi
dan keluarganya sehingga memungkinkan bekerja, beristirahat dan menikmati
hiburan pada waktunya (UU No 9: pasal 3). Kesehatan sosial terwujud
apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara
baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status
sosial,ekonomi, politik,
dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai. Dalam arti yang lebih
hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman
damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan
masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai
kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
Ø Dimensi
Fisik
merupakan dimensi yang dapat ditelaah secara langsung atau memiliki dimensi yang paling
nyata. Kesehatan fisik dapat dilihat dari kemampuan
mekanistik dari tubuh. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak
merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak
tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam
arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih,
mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk,
nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi
fisiologi tubuh berjalan normal.
Ø Dimensi
Spiritual
dilihat dari
kepercayaan dan praktek keagamaan. Kesehatan spiritual dapat dilihat dari
kemampuan seseorang dalam mencapai kedamaian hati.
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa misalnya dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa misalnya dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar