Jumat, 20 Maret 2015

PENTINGNYA PENDIDIKAN



 Pendidikan  adalah  pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan mutlat menjadi modal utama untuk mempersiapkan masa depan dan menjadi pedoman untuk menjalankan kehidupan, bersosialisasi, dan berinteraksi dalam hidup bermasyarakat. Di Indonesia, pemerintah sudah menetapkan wajib belajar selama 9 tahun dan memberikan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun, masih banyak masyarakat kita yang belum memahami pentingnya pendidikan untuk masa depan, terutama masyarakat pedalaman di Indonesia. Wajib belajar 9 tahun mulai dari tinggat SD, dan SMP belum dipergunakan dengan baik oleh masyarakat. Tetapi, penetapan wajib belajar dan program pemerintah saja tidak cukup, dilihat dari kondisi fisik sekolah yang terlihat tidak layak pakai. Banyak sekolah yang belum menjadi perhatian pemerintah, baik dalam hal pengawasan kestrategisan tempat, gedung sekolah, dan masih banyak lagi.
Disamping itu juga, banyak orang yang masih menganggap bahwa pendidikan itu tidak lebih penting dari pada uang sehingga, mereka lebih mengutamakan untuk mencari uang dari pada pendidikan. Terutama untuk masyarakat tidak mampu, beberapa dari mereka lebih mengajarkan anak-anak mereka untuk mencari uang dari pada mencari ilmu. Sehingga banyak dari mereka yang seharusnya berada disekolah tetapi berada dijalan untuk mengamen dan pengemis. Itu seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk mensosialisasikan seberapa pentingnya pendidikan untuk masa depan.
Selain itu, masalah serius yang juga menjadi perhatian adalah sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi siswa/siswi malah menjadi tempat yang tidak aman. Banyak pelanggaran-pelanggaran dan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh teman sebaya, petugas sekolah bahkan guru banyak yang menjadi tersangka dalam kasus kekerasan seksual terhadap siswa yang menjadikan siswa mengalami traumatic untuk menuntut ilmu. Guru yang seharusnya menjadi orang tua dan pelindung disekolah tidak sepatutnya melakukan penyimpangan tersebut, sehingga siswa merasa aman dan nyaman selama berada disekolah. Teman-teman dan lingkungan sekolah pun harus diperhatikan agar lingkungan sekolah menjadi damai dan tentram. Visi dan misi yang dipaparkan oleh pihak sekolah seharusnya diterapkan dengan mutlak, agar visi dan misi bisa menjadi pandangan kedepan untuk menciptakan moral dan pembentukan karakter yang lebih baik dari sebelumnya.
Jadi, mulai dari sekarang tidak hanya pemerintah, keluarga, dan lingkungan sekitar saja yang perlu memperhatikan pentingnya menuntut ilmu. Perlu adanya kesadaran dari masing-masing individu untuk mensosialisasikan seberapa pentingnya menuntut ilmu untuk dirinya sendiri. Dan sebagai generasi penerus, kita harus bisa menjunjung tinggi rasa kebanggaan atas negaranya dan bisa membawa nama baik dirinya, keluarga, bangsa dan negaranya kedalam ruang lingkup internasional dalam segala hal terutama Pendidikan di Indonesia.  

Kamis, 19 Maret 2015

PROSES PERSEPSI



KETERANGAN:
Proses terjadinya persepsi diawali dengan diterimanya stimulus berupa objek audio maupun visual. Stimulus harus dapat melewati ambang batas sesuai dengan individu tersebut, agar stimulus dapat diterima oleh panca indera (pengelihatan, perabaan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan). Lalu stimulus yang diterima dari tangkapan panca indera diteruskan  oleh syaraf sensoris ke otak yang dirasakan oleh individu berupa sensasi (perasaan yang belum dimaknai) agar perasaan dapat dimaknai maka sensasi dikirim ke otak agar dapat di maknai oleh proses-proses yang mempengaruhi. Lalu diteruskan pada fase terakhir yaitu terbentuknya suatu persepsi, berupa visual atau individu.
·         FAKTOR INTERNAL
1.      Indera, Syaraf dan Penyusunannya
Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang diterima reseptor, ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Supaya terjadi respon diperlukan syaraf motorik.
2.      Perhatian
Agar terjadi proses persepsi diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan mengadakan persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktifitas individu pada satu atau sekumpulan objek. Perhatian seseorang terhadap objek berbeda-beda,hal ini akan mempengaruhi persepsi terhdap suatu objek.
·         FAKTOR EKSTERNAL
1.      Objek yang dipersepsi
Persepsi mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Walaupun sebagian besar stimulus itu datang dari luar, ada juga stimulus yang datang dari dalam individu yang mempersepsi. Semakin besarnya hubungan suatu objek,maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek, individu akan mudah untukperhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
a.       Ukuran objek :
            Dengan melihat melihat ukuran dari objek yang hendak dikonsumsi, konsumen akan mudah untuk mencurahkan perhatiannya pada saat membentuk suatu persepsi.
b.      Warna objek :
            Objek yang memiliki menarik lebih mudah dipahami daripada objek-objek yang memiliki warna yang pucat atau tidak menarik
c.       Keunikan Objek :
Stimulus yang diberikan oleh objek yang memiliki hal-hal yang diluar sangkaan konsumen, akan lebih menarik perhatian
d.      Intensitas dan kekuatan stimulus :
Objek yang lebih sering memberikan stimulus kepada konsumen akan mudah diingat oleh konsumen
e.       Gerakan :
konsumen akan memberikan perhatian lebih pada objek yang selalu aktif memberikan stimulus daripada objek yang pasif.

§  STIMULUS
Rangsangan yang diterima oleh panca indera.
§  TRANSDUKTIVE
Menurut plotnik (2005:94) proses pengelihatan melewati 2 tahap: Pertama,  mata mengumpulkan dan memfokuskan gelombang cahaya kedalam suatu area, tepat dibelakang kedua bola mata. Kedua, bagian tersebut menyerap dan mengubah gelmbang cahaya menjadi impuls-impuls. Ini merupakan suatu proses yang dikenal sebagai transduksi.

§  Primary Area
Dibagian paling belakang setiap cuping occipital, terletak cortex penglihatan utama, yang mengubah implus-implus syaraf menjadi sensasi penglihatan sederhana seperti jaringan (texture), garis, dan warna.
§  Association Area
Korteks pengelihatan utama mengirimkan sensai pengelihatan yang sederhana ke area asosiasi terdekat,yang berfungsi memberikan makna atau menghubungkan sensasi tersebut dengan bagian-bagian lain dari rangsangan. Terdapat area asosiasi pengelihatan di masing-masing hemisphere. Apabila asosiasi pengelihatan rusak kita akan mengalami agnosia, pengelihatan yang menyebabkan kesulitan dalam mengumpulkan sensasi pengelihatan secara lebih lengkap yaitu bayangan bermakna.
§  Personalized Perception
Pengalam yang diperoleh individu berikut dengan cermat dan memori juga keadaan di likungan sekitar ditambahkan kedalam persepsi individu tersebut. Dengan stimulus yang sama tetapi dengan persepsi yang berbeda pada setiap individu tergantung pengalaman masing-masing.



Sumber:  Seri diklat kuliah, Universitas Gunadarma disusun oleh: A.M Heru Basuki

Rabu, 18 Maret 2015

HASIL OBSERVASI BAKAT DAN KREATIVITAS



TUGAS MENGOBSERVASI BAKAT DAN KREATIVITAS SESEORANG
A.    Latar Belakang
Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda,termasuk dalam bidang dan kadar dari bakat yang dimilikinya.Menurut devinisi Semiawa (Ali & Asrori, 2005) menyimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu.Tetapi, untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi.

B.     Hasil Observasi

Paparan Data  Narasumber

Nama                               : Poppy Lelyana
Tempat dan Tanggal lahir   : Jakarta, 19 Juli 1996
Alamat                              : Perum surya praja permai blok C8/12, kec. Cibinong kab. Bogor
Agama                              : Islam
Hobi                                 : Berenang
Pekerjaan                         : Mahasiswi Pariwisata
Cita-cita                           : Pramugari
Materi                              : Observasi Bakat dan Kreativitas

Poppy Lelyana biasa disapa Poppy ini adalah seorang mahasiswi salah satu universitas swasta di Indonesia. Ia bisa dikelompokkan dalam kategori mahasiswi berbakat dalam hal berolahraga, ia memiliki hobi yang akhirnya menunjukan bahwa itu adalah bakatnya yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Tapi akhirnya ia pun sadar bahwa hobinya adalah bakat yang terpendam selama ini. “ Walaupun memang gak pernah ikut perlombaan apapun, ya seengganya gue punya bakat yang belum tentu orang lain punya bakat kaya apa yang gue punya sekarang” ujar poppy . “Gue biasanya renang kalo lagi free kuliah aja sih, gak yang dipatokin harus renang setiap minggu atau berapa hari sekali gitu” sambung poppy. Ia bercerita dari awal ia memiliki bakat tersebut, awalnya mulai dari taman kanak-kanak disarankan mengikuti les renang oleh kedua orang tuanya, poppy pun akhirnya mengikuti les tersebut selama beberapa tahun secara rutin, yang sekarang akhirnya membuat ia memiliki bakat yang terpendam itu. Ia menjalankan aktivitasnya yang padat setiap hari, renang adalah salah satu solusi untuk menghilangkan penat saat free kuliah. Ia mengatakan juga bahwa bakat yang ia miliki adalah sebagai modal motivasi bahwa bakat seseorang bisa didapatkan walau hanya didasari oleh hobi.

Rabu, 11 Maret 2015

MANFAAT DAN PENTINGNYA PENGEMBANGAN BAKAT



Manfaat dan Pentingnya Pengembangan Bakat
          Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda,termasuk dalam bidang dan kadar dari bakat yang dimilikinya.Menurut devinisi Semiawa (Ali & Asrori, 2005) menyimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu.Tetapi, untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi.Berkaitan dengan hal tersebut, U.S. Office of Education menekankan bahwa anak berbakat  memerlukan pelayanan dan program pendidikan khusus dengan potensi, minat dan kemampuan agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat dan untuk pengembangan dirr sendiri.Jadi, bakat adalah seberapa baik seseorang memiliki kemampuan pada bidang pegetahuan atau keterampilan khusus dengan berlatih.
A.   Jenis-jenis Bakat Khusus
Jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud, menjadi lima bidang, yaitu : (1) bakat akademik khusus, (2) bakat kreatif produktif, (3) bakat seni (4) bakat kinestetik/psikomotorik, serta bakat sosial. Termasuk ke dalam bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk memahami konsep yang berkaitan dengan angka-angka (numeric), logika bahasa  (verbal), dan sejenisnya.Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, antara lain sepak bola dan bulu tangkis.Adapun bakat khusus di bidang sosial antara lain mahir melakukan negosiasi, menawarkan suatu produk, berkomunikasi dalam organisasi dan mahir dalam kepemimpinan.
B.    Hubungan antara Bakat dan Prestasi
Menurut Munandar (Ali & Asrori,2005) perwujudan nyata dari bakat adalah prestasi karena sangat menentukan prestasi seseorang.Sekalipun demikian orang yang berbakat belum tentu berprestasi.Hal ini karena bakat bersifat potensial yang membutuhkan latihan dan pengembangan secara maksimal.Bakat khusus yang dikembangkan sejak dini akan dapat terealisasi dalam bentuk prestasi unggul.
D. Hubungan antara Kreativitas dan Inteligensi
Menurut Hurlock (1978) mengemukakan bahwa tidak semua orang dengan kecerdasan yang tinggi merupakan pencipta. Misalnya, banyak anak yang mencapai keberhasilan akademis, tetapi hanya sedikit yang menunjukkan cara berfikir kreatif. Korelasi yang tinggi antara kecerdasan dan kreativitas sebagian besar bergantung pada faktor di luar kreativitas dan kecerdasan. Faktor dalam lingkungan atau dalam diri seseorang sering mengganggu perkembangan kreativitas. Misalnya, cara mendidik anak yang terlalu otoriter di rumah atau di sekolah selama kanak-kanak akan membekukan kreativitas mereka, tetapi tidak mempengaruhi kecerdasan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sekalipun ada hubungan positif antara Kreativitas & kecerdasan, namun indeks hubungannya rendah. Orang yang cerdas belum tentu kreatif.Lingkungan merupakan factor penting dalam menentukan pengembangan bakat kreatif berdasarkan kecerdasan yangdimiliki anak.

Manfaat Mengenali Bakat
1.      Untuk mengetahui potensi diri
Bakat merupaka kemampuan yang lebih menonjol daripada yang lain, baik secara intelektual (teoritis) maupun secara praktis. Bakat merupakan potensi yang dimiliki seseorang karena factor genetic. Potensi yang dimiliki anak banyak beragam, bisa ratusan bahkan ribuan poptensi yang dilimiki, namun tentunya hanya ada satu atau dua potensi yang paling menonjol. Tidak mungkin semua potensi yang dimiliki dapat dikembangkan semuanya, hanya potensi-potensi tertentu yang paling menonjol saja yang perlu dikembangkan. Dengan mengetahui bakat yang dimiliki, kita jadi tahu potensi kita dan bisa dekembangkan.
2.      Untuk merencanakan masa depan
Meraih masa depan harus dipersiapkan sejak dini, perencaan masa depan atau cita-cita perlu menjasi pertimbangan yang sangat penting. Dengan mengetahui bakat yang dimilki, kita bisa merencanakan, mengembangkannya dengan demikian juga turut merencanakan masa depan.
3.      Untuk menentukan tugas atau kegiatan
Efektivitas pekerjaan sangat tergantung dari bekal kemampuan yang dimiliki ketika aktivitas pekerjaan sesuai dengan bakatnya tentun hasilnya akan lebih jauh lebih bagus atau lebih maksimal dari pekerjaan yang tidak sesuai sengan bakat atau potensinya. Dengan mengetahui bakat yang dimiliki, kita bisa memilih kegiatan apa yang kita lakukan sesuai dengan bakat yang kita miliki.


Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas dan bakat
a.                   Menciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas
Mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dengan mengenalkannya pada berbagai hal atau kegiatan, misalnya dengan melakukan eksprerimen sederhana, membuat kreasi, atau mengunjungi museum.
 
b.                   Melibatkan anak dalam kegiatan curah ide (brainstorming )
Meminta peserta didik untuk  melontarkan beragam ide dalam kelompok, dan kemudian membahas ide-ide yang dilontarkan. Semakin banyak ide yang dihasilkan, semakin besar kemungkinkan munculnya ide-ide yang unik.
 
c.                    Memberikan kesempatan untuk bereksplorasi dan mencoba
Memberikan peserta didik kebebasan untuk melakukan eksplorasi, menemukan hal-hal baru, dan sesekali membuat kesalahan sehingga ia dapat belajar menelaah berbagai sudut pandang untuk memecahkan persoalan.
 
d.                   Memunculkan motivasi internal
Menghargai setiap ide maupun karya yang dihasilkan peserta didk secara proporsional. Menghindari memberi kritik yang dapat menimbulkan kekecewaan pada didik. Menghindari juga memberi pujian secara berlebihan. Hendaknya juga tidak selalu menghadapkan peserta didik pada situasi yang kompetitif.
 
e.                    Mengembangkan cara berpikir yang fleksibel dan playful
Melatih peserta didik untuk menelaah berbagai sudut pandang dalam menghadapi persoalan.
 
f.                    Mengenalkan anak dengan orang-orang yang kreatif
Mengenalkan peserta didik pada seseorang yang memiliki suatu karya dan diskusikan mengenai kemampuannya. Pendidik  juga dapat merancang suatu kegiatan di sekolah, misalnya dengan mengundang ahli dalam bidang tertentu untuk berbagi pengalaman.