Kamis, 19 Maret 2015

PROSES PERSEPSI



KETERANGAN:
Proses terjadinya persepsi diawali dengan diterimanya stimulus berupa objek audio maupun visual. Stimulus harus dapat melewati ambang batas sesuai dengan individu tersebut, agar stimulus dapat diterima oleh panca indera (pengelihatan, perabaan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan). Lalu stimulus yang diterima dari tangkapan panca indera diteruskan  oleh syaraf sensoris ke otak yang dirasakan oleh individu berupa sensasi (perasaan yang belum dimaknai) agar perasaan dapat dimaknai maka sensasi dikirim ke otak agar dapat di maknai oleh proses-proses yang mempengaruhi. Lalu diteruskan pada fase terakhir yaitu terbentuknya suatu persepsi, berupa visual atau individu.
·         FAKTOR INTERNAL
1.      Indera, Syaraf dan Penyusunannya
Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang diterima reseptor, ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Supaya terjadi respon diperlukan syaraf motorik.
2.      Perhatian
Agar terjadi proses persepsi diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan mengadakan persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktifitas individu pada satu atau sekumpulan objek. Perhatian seseorang terhadap objek berbeda-beda,hal ini akan mempengaruhi persepsi terhdap suatu objek.
·         FAKTOR EKSTERNAL
1.      Objek yang dipersepsi
Persepsi mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Walaupun sebagian besar stimulus itu datang dari luar, ada juga stimulus yang datang dari dalam individu yang mempersepsi. Semakin besarnya hubungan suatu objek,maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek, individu akan mudah untukperhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
a.       Ukuran objek :
            Dengan melihat melihat ukuran dari objek yang hendak dikonsumsi, konsumen akan mudah untuk mencurahkan perhatiannya pada saat membentuk suatu persepsi.
b.      Warna objek :
            Objek yang memiliki menarik lebih mudah dipahami daripada objek-objek yang memiliki warna yang pucat atau tidak menarik
c.       Keunikan Objek :
Stimulus yang diberikan oleh objek yang memiliki hal-hal yang diluar sangkaan konsumen, akan lebih menarik perhatian
d.      Intensitas dan kekuatan stimulus :
Objek yang lebih sering memberikan stimulus kepada konsumen akan mudah diingat oleh konsumen
e.       Gerakan :
konsumen akan memberikan perhatian lebih pada objek yang selalu aktif memberikan stimulus daripada objek yang pasif.

§  STIMULUS
Rangsangan yang diterima oleh panca indera.
§  TRANSDUKTIVE
Menurut plotnik (2005:94) proses pengelihatan melewati 2 tahap: Pertama,  mata mengumpulkan dan memfokuskan gelombang cahaya kedalam suatu area, tepat dibelakang kedua bola mata. Kedua, bagian tersebut menyerap dan mengubah gelmbang cahaya menjadi impuls-impuls. Ini merupakan suatu proses yang dikenal sebagai transduksi.

§  Primary Area
Dibagian paling belakang setiap cuping occipital, terletak cortex penglihatan utama, yang mengubah implus-implus syaraf menjadi sensasi penglihatan sederhana seperti jaringan (texture), garis, dan warna.
§  Association Area
Korteks pengelihatan utama mengirimkan sensai pengelihatan yang sederhana ke area asosiasi terdekat,yang berfungsi memberikan makna atau menghubungkan sensasi tersebut dengan bagian-bagian lain dari rangsangan. Terdapat area asosiasi pengelihatan di masing-masing hemisphere. Apabila asosiasi pengelihatan rusak kita akan mengalami agnosia, pengelihatan yang menyebabkan kesulitan dalam mengumpulkan sensasi pengelihatan secara lebih lengkap yaitu bayangan bermakna.
§  Personalized Perception
Pengalam yang diperoleh individu berikut dengan cermat dan memori juga keadaan di likungan sekitar ditambahkan kedalam persepsi individu tersebut. Dengan stimulus yang sama tetapi dengan persepsi yang berbeda pada setiap individu tergantung pengalaman masing-masing.



Sumber:  Seri diklat kuliah, Universitas Gunadarma disusun oleh: A.M Heru Basuki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar