KETERANGAN:
Proses
terjadinya persepsi diawali dengan diterimanya stimulus berupa objek audio
maupun visual. Stimulus harus dapat melewati ambang batas sesuai dengan individu
tersebut, agar stimulus dapat diterima oleh panca indera (pengelihatan, perabaan,
pendengaran, penciuman, dan pengecapan). Lalu stimulus yang diterima dari
tangkapan panca indera diteruskan oleh
syaraf sensoris ke otak yang dirasakan oleh individu berupa sensasi (perasaan
yang belum dimaknai) agar perasaan dapat dimaknai maka sensasi dikirim ke otak
agar dapat di maknai oleh proses-proses yang mempengaruhi. Lalu diteruskan pada
fase terakhir yaitu terbentuknya suatu persepsi, berupa visual atau individu.
·
FAKTOR INTERNAL
1.
Indera, Syaraf dan Penyusunannya
Alat
indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf
sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang diterima reseptor, ke pusat
susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Supaya terjadi respon
diperlukan syaraf motorik.
2.
Perhatian
Agar
terjadi proses persepsi diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap pertama
sebagai persiapan mengadakan persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau
pengonsentrasian seluruh aktifitas individu pada satu atau sekumpulan objek.
Perhatian seseorang terhadap objek berbeda-beda,hal ini akan mempengaruhi
persepsi terhdap suatu objek.
·
FAKTOR EKSTERNAL
1.
Objek yang dipersepsi
Persepsi
mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan stimulus yang
memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Walaupun sebagian besar
stimulus itu datang dari luar, ada juga stimulus yang datang dari dalam
individu yang mempersepsi. Semakin besarnya hubungan suatu objek,maka semakin
mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan
melihat bentuk ukuran suatu objek, individu akan mudah untukperhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.
a.
Ukuran objek :
Dengan melihat melihat ukuran dari objek yang hendak
dikonsumsi, konsumen akan mudah untuk mencurahkan perhatiannya pada saat
membentuk suatu persepsi.
b.
Warna objek :
Objek yang memiliki menarik lebih mudah dipahami daripada
objek-objek yang memiliki warna yang pucat atau tidak menarik
c.
Keunikan Objek :
Stimulus
yang diberikan oleh objek yang memiliki hal-hal yang diluar sangkaan konsumen,
akan lebih menarik perhatian
d.
Intensitas dan kekuatan stimulus :
Objek
yang lebih sering memberikan stimulus kepada konsumen akan mudah diingat oleh
konsumen
e.
Gerakan :
konsumen
akan memberikan perhatian lebih pada objek yang selalu aktif memberikan
stimulus daripada objek yang pasif.
§ STIMULUS
Rangsangan yang diterima
oleh panca indera.
§ TRANSDUKTIVE
Menurut
plotnik (2005:94) proses pengelihatan melewati 2 tahap: Pertama, mata mengumpulkan dan memfokuskan gelombang
cahaya kedalam suatu area, tepat dibelakang kedua bola mata. Kedua, bagian
tersebut menyerap dan mengubah gelmbang cahaya menjadi impuls-impuls. Ini
merupakan suatu proses yang dikenal sebagai transduksi.
§ Primary
Area
Dibagian
paling belakang setiap cuping occipital, terletak cortex penglihatan utama,
yang mengubah implus-implus syaraf menjadi sensasi penglihatan sederhana
seperti jaringan (texture), garis, dan warna.
§ Association
Area
Korteks
pengelihatan utama mengirimkan sensai pengelihatan yang sederhana ke area
asosiasi terdekat,yang berfungsi memberikan makna atau menghubungkan sensasi
tersebut dengan bagian-bagian lain dari rangsangan. Terdapat area asosiasi
pengelihatan di masing-masing hemisphere. Apabila asosiasi pengelihatan rusak
kita akan mengalami agnosia, pengelihatan yang menyebabkan kesulitan dalam
mengumpulkan sensasi pengelihatan secara lebih lengkap yaitu bayangan bermakna.
§ Personalized
Perception
Pengalam
yang diperoleh individu berikut dengan cermat dan memori juga keadaan di
likungan sekitar ditambahkan kedalam persepsi individu tersebut. Dengan
stimulus yang sama tetapi dengan persepsi yang berbeda pada setiap individu
tergantung pengalaman masing-masing.
Sumber: Seri diklat kuliah, Universitas Gunadarma disusun oleh: A.M Heru Basuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar