Senin, 11 April 2016

KESEHATAN MENTAL



NAMA   : DESTIJANI DWI PUTRIANDINI
KELAS   : 2PA08
NPM       : 12514784

Konsep Maslow Mengenai Kesehatan Mental

A.    Konsep Sehat

a.       Hirarki kebutuhan manusia
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Maslow membuat tingkatan kebutuhan manusia menjadi lima karakteristik. sebagai berikut:
1.      Kebutuhan-kebutuhan fisiologis :
Merupakan kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makan, iair, udara, tidur, dan seks serta pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup karena kebutuhan tersebut merupakan yang terkuat dari semua kebutuhan.
2.      Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman
Apabila kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, maka manusia akan didorong oleh kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Maslow percaya bahwa kita semua membutuhkan sedikit banyak sesuatu yang bersifat ritun dan dapat diramalkan. Ketidakpastian sulit dipertahankan, karena itu kita berusaha untuk mencapai sebanyak mungkin jaminan, perlindungan, ketertiban menurut kemampuan kita misalnya, kita menambah uang tabungan kita di bank, membeli asuransi, dan tetap tinggal dalam  pekerjaan-pekerjaan yang aman dan terjamin supaya dengan demikian tidak kehilangan tunjangan tambahan.
3.      Kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta
Kita dapat menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima nilai-niai dan sifat-sifat atau memakai pakaian seragam dengan maksud merasakan perasaan memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau dengan orang-orang pada umunya. Dalam hubungan-hubungan ini, memberi dan menerimacinta adalah sama penting.
Semakin lama semakin sulit memuaskan kebutuhan akan memiliki dan cinta karena mobiitas kita, oleh karena itu Maslow berpendapat bahwa kesulitan untuk memuaaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjelaskan aktivitas-aktivitas kelompok yang dilakukan sebagai cara melarikan diri dari kesepian dan isolasi yang merupakan akibat yang tidak dapat dielakkan dari kegagalan dalam mencapai perasaan cinta dan memiliki.
4.      Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan
Penghargaan yang berasal dari orang-orang lain dan penghargaan diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari orang lain merupakan yang utama bahwa orang-orang akan berpikir baik tentang diri kita. Penghargaan yang berasal dari luar dapat berdasarkan reputasi, kekaguman, status, popularitas, prestise, atau keberhasilan dalam masyarakat, semua sifat  dari bagaimana orang-orang lain berfikir dan bereaksi terhadap kita. Apabila kita sudah merasakan suatu perasaan penghargaan dari dalam atau luar, kita akan merasa yakin, aman serta berharga akan diri kita.
5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri
Ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi, yaitu sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita serta pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Meskipun kebutuhan-kebutuhan dalam tingkat yang lebih rendah dipuaskan, kita merasa aman secara fisik dan emosional, mempunyai perasaan memiliki dan cinta serta merasa bahwa diri kita adalah individu-individu yang berharga. Namun, kita akan merasa kecewa, tidak senang dan tidak puas kalau kita gagal berusaha untuk memuaskan kebutuhan akan aktualisasi diri. Apabila terjadi demikian, maka kita akan berada dalam damai dengan diri kita dan tidak bia dikatakan sehat secara psikologis.

b.          Kepribadian sehat menurut Abraham Maslow
Individu digambarkan sebagai organisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas. Semua individu  dapat menemukan dalam pengalaman dan potensi dalam kepribadian mereka yang tidak pernah disadari bahwa mereka memilikinya. Tekanan yang tidak begitu banyak pada penyembuhan konflik-konflik yang ada hubungannya dengan masa kanak-kanak dan luka-luka emosional pada masa lampau dibandingkan dengan pelepasan sumber yang tersembunyi dari bakat, kreativitas, energi, dan dorongan. Kodrat manusia adalah optimistis dan penuh harapan. Setiap manusia memiliki kapasitas kita untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi diri mereka sendiri serta untuk menjadi semuanya menurut kemampuan mereka sendiri.
Pada tingkat kebutuhan-kebutuhan dari Abraham Maslow, menyatakan bahwa kebutuhan fisiologis dan rasa aman harus dipuaskan sebelum kebutuhan-kebutuhan lain dapat timbul hingga mencapai yang tertinggi yaitu aktualisasi diri. Sifat pengaktualisasian diri dari Maslow merupakan sifat yang diinginkan dan diharapkan untuk dimiliki oleh seorang yang sehat. Pengaktualisasian diri merupakan orang yang baik hati, sopan, jujur, dan penuh perhatian dan masyarakat dapat menjadi tempat kehidupan yang lebih cocok apabila lebih banyak menampilkan sifat-sifat ini dan inidividu akan menjadi lebih bahagia apabila berada disekitar  orang-orang yang lebih mengaktualisasikan diri. Maka, Abraham Maslow menyatakan dengan jelas “apabila anda dengan sengaja merencanakan untuk menjadi kurang daripada kemampuan anda, maka saya memperingatkan bahwa anda tidak akan berbahagia dalam kehidupan anda selanjutnya”, maksudnya adalah meneliti berbagai caara bagaimana kita menjadi menurut kemampuan kita.

c.       Ciri-ciri Kepribadian yang Sehat
1. Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
2. Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-haltersebut.
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adat-adat social.
4. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
5. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri.Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
6. Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehat sebagai malapetaka.

7. Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
9. Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik dari pada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh.
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa.
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.

      Sumber:
·          http://putridsumitra.blogspot.co.id/2015/03/konsep-sehat-abraham-maslow.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar