NAMA :
DESTIJANI DWI PUTRIANDINI
KELAS : 2PA08
NPM :
12514784
Konsep Maslow Mengenai Kesehatan Mental
A.
Konsep Sehat
a.
Hirarki kebutuhan manusia
Maslow
mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia
menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat
yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi,
orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Maslow membuat
tingkatan kebutuhan manusia menjadi lima karakteristik. sebagai berikut:
1. Kebutuhan-kebutuhan
fisiologis :
Merupakan
kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makan, iair, udara, tidur, dan seks
serta pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk
kelangsungan hidup karena kebutuhan tersebut merupakan yang terkuat dari semua
kebutuhan.
2. Kebutuhan-kebutuhan
akan rasa aman
Apabila
kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, maka manusia akan didorong oleh kebutuhan
akan rasa aman. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas,
perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Maslow percaya
bahwa kita semua membutuhkan sedikit banyak sesuatu yang bersifat ritun dan
dapat diramalkan. Ketidakpastian sulit dipertahankan, karena itu kita berusaha
untuk mencapai sebanyak mungkin jaminan, perlindungan, ketertiban menurut
kemampuan kita misalnya, kita menambah uang tabungan kita di bank, membeli
asuransi, dan tetap tinggal dalam pekerjaan-pekerjaan yang aman dan
terjamin supaya dengan demikian tidak kehilangan tunjangan tambahan.
3. Kebutuhan-kebutuhan
akan memiliki dan cinta
Kita dapat
menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima nilai-niai
dan sifat-sifat atau memakai pakaian seragam dengan maksud merasakan perasaan
memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun
suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau dengan
orang-orang pada umunya. Dalam hubungan-hubungan ini, memberi dan menerimacinta
adalah sama penting.
Semakin lama
semakin sulit memuaskan kebutuhan akan memiliki dan cinta karena mobiitas kita,
oleh karena itu Maslow berpendapat bahwa kesulitan untuk memuaaskan
kebutuhan-kebutuhan tersebut menjelaskan aktivitas-aktivitas kelompok yang
dilakukan sebagai cara melarikan diri dari kesepian dan isolasi yang merupakan
akibat yang tidak dapat dielakkan dari kegagalan dalam mencapai perasaan cinta
dan memiliki.
4. Kebutuhan-kebutuhan
akan penghargaan
Penghargaan
yang berasal dari orang-orang lain dan penghargaan diri sendiri. Penghargaan
yang berasal dari orang lain merupakan yang utama bahwa orang-orang akan
berpikir baik tentang diri kita. Penghargaan yang berasal dari luar dapat
berdasarkan reputasi, kekaguman, status, popularitas, prestise, atau
keberhasilan dalam masyarakat, semua sifat dari bagaimana orang-orang
lain berfikir dan bereaksi terhadap kita. Apabila kita sudah merasakan suatu
perasaan penghargaan dari dalam atau luar, kita akan merasa yakin, aman serta
berharga akan diri kita.
5. Kebutuhan akan
aktualisasi diri
Ini merupakan
kebutuhan yang paling tinggi, yaitu sebagai perkembangan yang paling tinggi dan
penggunaan semua bakat kita serta pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita.
Meskipun kebutuhan-kebutuhan dalam tingkat yang lebih rendah dipuaskan, kita
merasa aman secara fisik dan emosional, mempunyai perasaan memiliki dan cinta
serta merasa bahwa diri kita adalah individu-individu yang berharga. Namun,
kita akan merasa kecewa, tidak senang dan tidak puas kalau kita gagal berusaha
untuk memuaskan kebutuhan akan aktualisasi diri. Apabila terjadi demikian, maka
kita akan berada dalam damai dengan diri kita dan tidak bia dikatakan sehat
secara psikologis.
b. Kepribadian sehat menurut Abraham Maslow
Individu
digambarkan sebagai organisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan
sebelumnya dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas. Semua
individu dapat menemukan dalam pengalaman dan potensi dalam kepribadian
mereka yang tidak pernah disadari bahwa mereka memilikinya. Tekanan yang tidak
begitu banyak pada penyembuhan konflik-konflik yang ada hubungannya dengan masa
kanak-kanak dan luka-luka emosional pada masa lampau dibandingkan dengan
pelepasan sumber yang tersembunyi dari bakat, kreativitas, energi, dan
dorongan. Kodrat manusia adalah optimistis dan penuh harapan. Setiap manusia
memiliki kapasitas kita untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan
memenuhi diri mereka sendiri serta untuk menjadi semuanya menurut kemampuan
mereka sendiri.
Pada tingkat
kebutuhan-kebutuhan dari Abraham Maslow, menyatakan bahwa kebutuhan fisiologis
dan rasa aman harus dipuaskan sebelum kebutuhan-kebutuhan lain dapat timbul
hingga mencapai yang tertinggi yaitu aktualisasi diri. Sifat pengaktualisasian
diri dari Maslow merupakan sifat yang diinginkan dan diharapkan untuk dimiliki
oleh seorang yang sehat. Pengaktualisasian diri merupakan orang yang baik hati,
sopan, jujur, dan penuh perhatian dan masyarakat dapat menjadi tempat kehidupan
yang lebih cocok apabila lebih banyak menampilkan sifat-sifat ini dan inidividu
akan menjadi lebih bahagia apabila berada disekitar orang-orang yang
lebih mengaktualisasikan diri. Maka, Abraham Maslow menyatakan dengan jelas
“apabila anda dengan sengaja merencanakan untuk menjadi kurang daripada
kemampuan anda, maka saya memperingatkan bahwa anda tidak akan berbahagia dalam
kehidupan anda selanjutnya”, maksudnya adalah meneliti berbagai caara bagaimana
kita menjadi menurut kemampuan kita.
c. Ciri-ciri
Kepribadian yang Sehat
1.
Menerima realitas secara tepat
Orang-orang
yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya
secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan dengan cepat
penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan
persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat
sebelah atau prasangka-prasangka.
2.
Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang
yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka
tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat
sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa
malu atau merasa bersalah terhadap hal-haltersebut.
3.
Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian
diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat
mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai
dengan kodrat mereka.Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan
jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting,
maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak
sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari
kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adat-adat
social.
4.
Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang
yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq
pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu
yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakukan tidak
semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
5.
Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Orang-orang
yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan
dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan
mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah.
Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir
mereka sendiri.Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional
tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu
menghasilkan untuk diri mereka.
6.
Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian
diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik.
Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi
mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau
kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat
mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehat
sebagai malapetaka.
7.
Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai
pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang,
dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum.
Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk
bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa
berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8.
Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana
orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan,
perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti
pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow
menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada
pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini
kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih
sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang
biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
9.
Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian
diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap
semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah
anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan
dengan setiap anggota lain dalam keluarga.
Orang-
orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih
baik dari pada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal
itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah
karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi
mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10.
Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu
mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang-
orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih
besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna
dengan individu-individu lain.
11.
Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang
yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social,
tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka
sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat
mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12.
Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh.
Dapat
membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau
cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga
sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang
sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang-
ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13.
Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang
yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan
seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa
rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap
penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul.
Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang
menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus.
Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang
dituju dan juga menyimpulkan tertawa.
14.
Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
kreatifitas
merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi-
pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun
tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas
lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih
mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan
mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.
Sumber:
· https://worldalternativeenergy.wordpress.com/2014/04/09/kepribadian-sehat-menurut- abraham-maslow/
·
http://putridsumitra.blogspot.co.id/2015/03/konsep-sehat-abraham-maslow.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar